Edisi Ruang Nifas : Blighted Ovum
Jadi ingat dulu waktu saya masih kecil ada tetangga yang katanya hamil, terus janinnya hilang dibawa makhluk halus katanya. Saya kecil waktu itu takut, serem banget begitulah pikir saya. Nah, waktu praktek di ruang nifas kemarin ada kejadian yang menjawab semua ketakutan masa kecil saya.
Blighted Ovum, begitulah diagnosa yang saya baca. Dieknal juga dengan kehamilan kosong. Katanya pasien akan tetap mengalami tanda dan gejala layaknya orang hamil biasa. Bahkan kadar HCG tetap positif. Pasien akan tetap mengalami mual, muntah, dan gejala hamil lainnya. Namun ketika USG maka didapati kondisi kantung kehamilan berisi embrio yang tidak berkembang.
Kok bisa begitu? Sebenarnya pada saat terjadi pembuahan sel-sel tetap membentuk selaput ketuban dan plasenta, namun telur yang dibuahi tidak berkembang menjadi embrio. Ditambah lagi selaput ketuban tersebut akan tetap berkembang sesuai dengan usia kehamilan. Jadi perut pasien akan tetap membesar layaknya orang hamil normal, namun embrio tersebut tidak berkembang secara sempurna.
Blighted Ovum ini bisa didiagnosa melalui USG, namun penyebabnya sendiri sampai saat ini masih belum diketahui secara pasti, namun diduga karena adanya kelainan kromosom, kelainan genetik, dan kondisi sel telur yang kurang baik yang dibuahi oleh sperma normal dan begitu juga sebaliknya. Penanganannya sendiri bisa dengan dilakukan kuretase maupun obat untuk merangsang hasil konsepsi agar bisa keluar. Intinya hasil konsepsi tersebut harus dikeluarkan karena nggak normal.
Apakah blighted ovum mempengaruhi kesuburan wanita? Katanya sih enggak. Wanita yang pernah mengalami blighted ovum masih bisa hamil normal. Tetapi jika blighted ovumnya berulang, sebaiknya sih periksa ke dokter karena bisa jadi adanya kelainan kromosom baik pada ibu ataupun suaminya.
Perbedaan hamil normal dan blighted ovum saat USG |
Terimakasih buat sumber saya :-)
bidanku.com
drdayuagung.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar