Coitus Saat Hamil, Boleh Nggak?
Sebelum jauh masuk ke dalam, ke dalam tulisan ini, saya mau warning dulu. Yang merasa usianya masih dibawah 20 tahun, lampu merah ya. Lampu hijaunya khusus buat emak-emak, bapak-bapak, atau embak-embak yang udah menikah aja ya. Oke. Sipp!
Coitus itu apa sih? Jadi, coitus itu adalah istilah kerennya, sebenarnya sih istilah medis, dari hubungan suami-istri. Terus bukannya coitus saat udah suami-istri itu boleh? Boleh donk. Halal malah. Kalo lagi hamil? Nah, itu. Monggo disimak dulu ya ulasan dari saya.
Saat hamil, biasanya ibu mengalami banyak ketidaknyamanan. Ketidaknyamanan itu biasanya menyebabkan libido mereka menurun. Terutama pada saat trimester ke-1 dan trimester ke-3. Selain itu, sperma juga mengandung prostaglandin yang dapat memicu kontraksi sehingga dikhawatirkan terjadi abortus atau persalinan yang terlalu dini. Hmmm, dibahas per trimester aja ya biar nggak bingung.
1. Trimester 1
Trimester ke-1 ini dimulai dari awal kehamilan sampai usia kehamilan memasuki 12 minggu. Pada trimester ini ibu hamil biasanya mengalami baaaanyak sekali ketidaknyaman dan tubuh masih dalam proses adaptasi. Lazimnya ibu hamil mengalami mual muntah dan nafsu makan menurun, populernya sih morning sickness. Selain itu perubahan emosi juga signifikan, apalagi bagi yang primipara atau hamil pertama.
Nah, dengan kondisi yang begitu, libido ibu hamil seringkali menurun. Tetapi menurun bukan berarti tidak membutuhkan sama sekali lho. Ibu hamil pada trimester ini masih boleh melakukan coitus, dengan syarat :
- Tidak memiliki riwayat abortus pada kehamilan sebelumnya
- Tidak terjadi perdarahan setelah melakukan coitus
- Jika memiliki riwayat abortus, atau terjadi perdarahan yang tidak diketahui sebabnya setelah coitus, maka lebih baik coitus dibatasi.
2. Trimester 2
Pada trimester ini tubuh sudah lebih bisa beradaptasi terhadap kehamilan. Ketidaknyamanan yang dirasakan pada saat trimester ke-1 sudah jauh lebih berkurang. Ibu pun mengalami peningkatan libido, dan itulah mengapa coitus pada trimester ini boleh sekali dilakukan asal :
- Berhati-hati saat mengeluarkan sperma, karena sperma dapat memicu kontraksi
- Selaput ketuban tidak pecah
- Tidak terjadi plasenta previa
Penampakan Plasenta Previa |
3. Trimester 3
Trimester terakhir boleh dikatakan sebagai masa krusialnya ibu hamil. Ketidaknyamanan semakin meningkat dikarenakan nyeri punggung, sering BAK, kontraksi braxton-hicks, serta ketakutan akan datangnya persalinan. Biasanya libido kembali menurun. Coitus pada trimester ini biasanya dikhawatirkan akan menimbulkan persalinan preterm. Namun coitus malah dianjurkan ketika usia kehamilan memasuki aterm atau diatas 36 minggu karena dapat mencegah terjadinya kehamilan post date atau kehamilan diatas usia 42 minggu.
Kira-kira ada tips agar coitus pada ibu hamil nyaman nggak? Menurut saya, agar coitus pada saat hamil terasa nyaman :
1. Gunakan posisi coitus yang paling nyaman untuk ibu hamil. Biasanya posisi woman on top.
2. Hindari penetrasi yang terlalu dalam.
3. Suami wajib pengertian dan empati pada istri, terutama saat istri mengatakan tidak.
4. Pada kehamilan resiko tinggi, lebih baik berkonsultasi dengan Dokter agar lebih aman.
5. Gunakan barrier jika pasangan menderita penyakit menular seksual.
Nah kira-kira segitu deh ulasan dari saya kali ini. Walaupun saya masih muda, masih single, dan masih polos, tapi ilmu kuliah harus tetap dibagi dengan orang lain. Sayang donk disia-siakan. Itu saja dari saya kalo ada yang kurang silahkan ditambah sendiri ya. Terimakasih sudah mampir :-)
Sumber gambar :