Rabu, 15 April 2015

Basilisk : Kouga Ninpochou (2005), Shinobi : Heart Under Blade, Romeo Julietnya Jepang

Ini anime berdasarkan manga dengan judul yang sama. Manganya sendiri katanya terinspirasi oleh novel tahun 1950-an, yang judulnya pun kurang lebih sama. Baik anime, manga, dan novelnya memiliki kisah yang sama, yaitu tentang kisah cinta 2 orang anak manusia yang tidak bisa memiliki satu sama lain karena terpisahkan oleh konflik klan selama 400 tahun. Lebih lama dibanding masa penjajahan Belanda ke Indonesia ya -_-.

Kouga Gennosuke, seorang pemuda berasal dari klan Kouga di Desa Manjidani, jatuh cinta pada seorang gadis lembut, cantik, dan baik hati bernama Oboro. Masalahnya, neng Oboro ini berasal dari klan Iga Tsubagakure, yang selama 400 tahun ini telah menjadi musuh bebuyutan klan Kouga sendiri. Mereka sedang dalam masa damai karena adanya perjanjian damai kedua belah pihak yang dimotori Hattori Hanzo I. Sampai suatu saat, Tokugawa Ieyasu (Shogun yang berkuasa saat itu) ingin kedua klan tersebut ikut menentukan masa depan keshogunan dengan bertarung sampai mati. Kalo Iga yang menang, maka keshogunan akan diserahkan ke Takechiyo, sedangkan kalo Kouga yang menang maka akan diserahkan ke saudaranya Takechiyo, namanya saya lupa. Hehehe. Nah, lalu bagaimana kisah cinta mereka? Niatnya mau nikah, malah disuruh perang sampe mati -_-.

Ini animenya, btw gambarnya nyomot dari google :-p

Sejauh ini saya baru nonton anime sama filmnya. Kalo manga sama novelnya saya kurang tau. Animenya aja saya baru tau akhir-akhir ini, telat banget ya. Tapi katanya sih novelnya lebih kelam dari animenya maupun filmnya sendiri.

Ini versi filmnya, gambar nyomot juga...

Dalam animenya, ceritanya memang nggak susah diikuti. Politiknya terasa banget sih kalo menurut saya, walapun saya kurang paham karena saya nggak begitu ngeh sama sejarah Jepang. Actionnya nggak sebanyak kalo kita nonton Rurouni Kenshin, One Piece, atau Naruto sih, tapi sadisnya itu loh. Darah muncrat-muncrat, tusuk-tusukan sampe mati, penggal-penggalan kepala, bahkan agak hentai dikit karena oppai berkeliaran dimana-mana -_-. Untungnya saya cewek, jadi nggak ngeres :-p. Padahal di sisi lain drama yang disuguhkan anime ini mampu mengoyak perasaan saya sebagai jones karena begitu tersiksanya kedua tokoh utama. Bahkan seolah-olah saya ikut merasakan penderitaan neng Oboro menanti cinta sejatinya datang menjemputnya T_T idiihh melo amat sih saya.

Oya, kalo di anime kita bisa menyaksikan cinta segi banyak antara karakter-karakternya. Ceritanya neng Oboro cinta mati sama kang Gennosuke. Di sisi lain dari klan Iga sendiri ada Chikuma Koushiro yang juga sebenarnya ada perasaan khusus pada neng Oboro. Neng Oboro sih cuek, malah neng Akeginu, temennya Oboro, yang cinta mati sama Koushiro. Sedangkan dari klan Kouga, ada neng Kagero yang cintaaaa mampus sama Gennosuke. Tapi Gennosuke cuek juga dan cuma ada Oboro aja di pelupuk matanya. Ada juga Tenzen dari klan Iga yang pengen nikahin Oboro, sampe mau diperkusi gitu. Si Tenzen ini juga napsong banget sama Kagero. Pokok doi ini mata keranjang suka banget sama yang semok-semok plus cakep gitu. Selain itu kisah cinta Hotarubi sama Yashamaru juga ngenes banget. Kebelet galau deh saya.

Nah kalo di filmnya, yang judulnya menjadi "Shinobi : Heart Under Blade", kita nggak akan disuguhi drama percintaan yang begitu. Drama cintanya cukup fokus sama Oboro-Gennosuke-Kagero dimana Kagero yang akhirnya jadi Forever Alone. Bahkan pasangan Hotarubi-Yashamaru bukan sepasang tunangan, tapi ya cukup tau gitu aja. 

Perbedaan antara anime dan filmnya mencolok banget sih. Kalo di anime utusan dari masing-masing klan adalah 10 orang, sedangkan di film hanya 5 orang. Dari Iga tokoh seperti Akeginu, Jingorou, dan Rousai tidak muncul. Bahkan Koushiro malah ditampilkan sebagai anggota klan Kouga. Karakter Udono, Shougen, Jyuubei, Gyobu, dan Okoi tidak ditampilkan. Sebaliknya malah ditambah Koushiro sebagai anggota mereka. Tokoh Saemon pun nggak begitu banyak berperan seperti di animenya. 

para anggota klan Kouga Manjidani
para anggota klan Iga Tsubagakure

Selain itu ending dalam anime berbeda dengan di film. Tapi saya lebih suka ending animenya sih. Hahaha. Walaupun beda, tetep aja inti endingnya sama : cinta nggak bisa bersatu. Baru inget, jurus mata Oboro dan Gennosuke di anime sama di filmnya juga berbeda. Tapi tetep intinya mereka berdua punya jurus mata yang sangat ditakuti lawan-lawannya.

Filmnya sendiri juga bukan film yang digarap sembarangan. Pemainnya deretan aktor-aktris ternama macam Odagiri Joe, Nakama Yukie, Shiina Kippei, Erika Sawajiri, dll. Spesial efeknya juga bagus, nggak macam film naga-naga di tipi lokal sama vampir itu. Padahal udah tahun 2005 lho. Oya, gara-gara nonton film ini juga saya asli terpesona sama om Odagiri Joe. Doi ini nggak seganteng Yamapi sih, tapi menurut saya doi ini "laki" banget. Pokoknya saya suka deeehh >,<

Gennosuke versi film, rambutnya kaya'
buntut ayam, tapi tetep ganteng >,<

Kalo penasaran gugling aja yeuu... Banyak kok yang bikin sinopsis maupun yang ngasih link downloadnya, baik anime maupun filmnya. Tapi kalo ada duit sih nggak ada salahnya kok beli. Hehehe. Kalo saya sih karena masih minta emak+bapak, saya cari yang gretongan aja. Hehe, piisss ^_^v




Gambar nyomot dari :
Google
http://bagusseven.blogspot.com/

Kamis, 09 April 2015

Banyak Cerita di Soetomo

Rasanya sebulan yang lalu masih hari pertama dinas di rumah sakit terbesar milik pemprov Jatim itu. Banyak cerita yang saya lalui di sana. Dari yang lucu, seru, mengharukan, dan romantis semua ada. Oya, karena jones maklum donk kalo nggak ada kisah cintanya. Tapi bukan berarti nggak ada yang ganteng-ganteng lho di sana.

Oke, hari pertama datang ke sana buat orientasi. Yang saya rasakan, rumah sakitnya jaaaauuuhhhh lebih padat daripada RSAL. Pengunjungnya, pasiennya, mahasiswa prakteknya, dokternya, dokter muda, ppds, dll lebih banyak. Bahkan hari pertama jalan berangkat sama pulang berbeda karena saya dkk nggak apal jalannya. Jarak dari kost ke ruang dinas di Poli Hamil hampir 1 kilo. Kaki sampe mau bengkak rasanya. Selama 3 hari pertama, saya dkk pulang pergi cuma nyari rute terdekat, dan hasilnya zooooonkkk -_-.

Nyomot sih :-p hehe, pintu jl. dr moestopo nih


Nah, karena saya itu ndeso banget, saat disana saya nggak bisa naik lift. Nggak tau cara mengoperasikannya gimana. Jadi deh kemana-mana naik tangga. Bener-bener hosh-hosh deh, sampe keringetan. Bahkan saya kalah sama keluarga pasien lho. Karena mereka udah terbiasa, jadi mereka udah lihai. Pfff, payah deh saya.

Awal-awal dinas di Poli Hamil saya kaget, karena hampir nggak ada pasien dengan kehamilan resiko rendah (KRR). Sebagian besar pasien dengan resiko tinggi (KRT). Bahkan ibu hamil dengan HIV yang begitu ditakuti di tempat saya, disini hampir setiap hari saya menemuinya. Diagnosanya juga macam-macam tergolong baru bagi saya. Alhasil, pengetahuan saya pun bertambah. Bidan-bidan di Poli Hamil baik-baik lho. Ada Bu Ratna, Bu Marti, Bu Susi, mereka banyak membimbing saya dkk selama disana. Khususnya Bu Marti, kita paling dekat dengan beliau. Selain asyik, beliau ini seneng banget kalo ditanyai diagnosa yang aneh-aneh. PPDS disana juga oke. Rasanya kayak kuliah gratis aja karena mereka juga seneng sharing sama kita. Hehehe.

Yang lucu di Poli Hamil waktu ada pelatihan Code Blue. Kebetulan pelatihannya di Poli Preeklampsia yang masih satu ruangan juga sama Poli Hamil. Karena tiba-tiba heboh, kita sempat mengira kalo ada pasien beneran. Eh, ternyata cuma boneka "bule" yang lagi serangan jantung :-p

nih, mulustrasi "bule" yang kena serangan jantung -_-

2 minggu berikutnya pindah ke ruang nifas. Disana lumayan asyik, karena dekat dengan ruang bersalin jadi kita sering "nonton" partus yang kebanyakan patologis disitu. Yang paling berkesan adalah partus sungsang dengan janin hidrocephalus. Oya, di ruang nifas juga cukup banyak "ibu" nifas yang masih unyu-unyu. Gimana nggak unyu-unyu, umur 17-18 udah punya bayi. Nah, saya yang udah tuir begini masih jones :v

satu-satunya foto yang sempat diambil di ruang nifas :'( cuma satu, hiksss.....


Yang bikin hari-hari saya, ehm dan juga temen-temen saya, berwarna disana adalah kehadiran sosok Pak Lek. Pak Lek itu singkatan bapak cilik kalo di bahasa jawa yang artinya kurang lebih om. Siapa pak lek ini? Doi ini PPDS yang pinnya udah merah. Padahal doi kelihatan masih muda lho, nggak tau juga sih umurnya yang asli berapa. Yang jelas doi tinggi, manis, proporsional, baik, dan hmmh yang bikin klepek-klepek itu lho senyumannya Masya Allaahh, manis banget. 

nih, mulustrasi pak lek ^_^ terlalu ganteng sih kayaknya, ngahahaha


Hmm, sayangnya doi udah beristri. Hiks, hiks. Nggak cuma saya, temen-temen saya banyak yang patah hati. Saya mau nangis guling-guling, tapi nggak jadi karena nggak ada tempat buat guling-guling :'(

Sebenarnya sih banyak banget cerita disana, cuma kayaknya males aja kalo nulis semua. Hahaha :-p




Gambar dari :
hape sendiri
nyomot di google 

Sabtu, 04 April 2015

Review : JIN (J-drama)

dari ki-ka : nggak tau namanya, Saburo, Kyutaro, Saki,
Dokter Jin, Nokaze, Ryoma, Katsu, Ogata



Suka nonton drama jepang bergenre medical? Suka juga nonton jidaigeki? Why not both? Drama JIN memberikan keduanya lho.

Sejujurnya saya belum nonton sampe habis sih, masih season 1 pula. Walaupun begitu drama ini benar-benar recommended buat para pecinta drama "serius". Ceritanya ada seorang dokter bedah yang sebenarnya jago, sangat jago kalo menurut saya, bernama Minakata Jin. Dokter Jin ini jadi kurang pede tiap kali melakukan operasi. Gara-garanya doi gagal mengoperasi tunangannya sendiri yang mengakibatkan tunangannya jatuh koma. Suatu ketika si dokter harus mengoperasi pasien yang identitasnya misterius, misterius karena si pasien ini datang begitu aja dan nggak jelas asal-usulnya. Namun karena kondisinya keburu gawat, si dokter harus tetep mengoperasi pasien segera. Nah, ini yang saya iri, kapan di Indonesia begitu? Malah curhat, hehehe, balik ke laptop cerita. Setelah dilakukan operasi, ternyata dokter Jin menemukan tumor aneh yang bentuknya janin. Diambillah tumor itu, rencananya mau diteliti. Tapiiiii....

Tapi sebelum diteliti, rupanya pasien misterius sadar. Dicurilah tumor itu dan ketahuan oleh dokter Jin. Akhirnya mereka berdua kejar-kejaran di tangga #Eaaaaa  rebutan tumor aneh tersebut. Dua-duanya jatuh, tumornya juga jatuh. Pas bangun, eh tau-tau si dokter ada di jaman perang. Malahan doi sempat mengira kalo lagi syuting film jidaigeki. Ah, kebelet ketawa nih saya. Wakakakakkk.

Di jaman perang doi berteman dengan Tachibana Kyotaro si samurai muda, Saki adiknya Kyotaro, Sakamoto Ryoma, dan masih banyak yang lain. Pertemanan yang paling mengharukan adalah pertemanan dokter Jin dengan Ogata Kuon yang merupakan kepala klinik pengobatan barat, yang akhirnya meninggal (dugaan saya karena kanker paru-paru kalo nggak TBC). Saya sampe nangis nonton episode yang itu :'(

Ada cerita cintanya nggak sih? Ada. Cerita cintanya dokter Jin sama Miki (ini tunangannya dokter yang lagi koma), terus Saki yang diem-diem naksir dokter Jin, dan ada lagi Cortesan Nokaze, pelacur high level yang mirip sama tunangannya dokter Jin yang juga menaruh perasaan ke dokter. Eciyeehh cinta segi empat (-_-). Selain itu nampaknya Kyotaro menaruh perasaan juga pada seorang pelacur yang namanya saya belum tau, tapi kemungkinan cowok sih. Hahaha. Loh? Soalnya saya belum download semuanya, fakir kuota nih :'(

Nuansa politiknya cukup kental dengan adanya tokoh-tokoh seperti Katsu Rintaro (ini beneran ada lho). Terlalu serius? Nggak usah khawatir. Adegan-adegan yang ditampilkan Sakamoto Ryoma cukup mengocok perut kok. 

Keseluruhan yang dibahas memang medicalnya sih. Yang paling seru itu adegan medical modern, seperti operasi, tapi dilakukan di jaman Edo. Kebayang nggak sih kalo adegan itu beneran nyata, gimana reaksi orang jaman dahulu ngeliat tubuh orang dibedah-bedah kaya' gitu? Nah kedengaran serius ya, tapi justru adegan ini bisa memancing tawa penonton.

Drama ini memang menarik, bahkan ratingnya di jepun sana cukup tinggi kok. Biasanya yang ratingnya tinggi, dramanya emang rekomen buat ditonton sih. Bahkan saya pun menyempatkan nonton disela-sela kesibukan praktek semester akhir saya. Episode pertama saya nggak bisa tidur gara-gara penasaran sama episode keduanya. Episode keduanya saya dinas siang jadi nggak konsentrasi gara-gara kebelet pulang terus nonton episode selanjutnya. Pas libur dinas pengen menuntaskan semuanya, ehhhh.... Kuota malah habis. Uuuuu :'(

Tuh, cinta segi-segian -_-



Gambar daimbil dari :
wiki.d-addicts.com
Copyright © 2014 Keehh's