Minggu, 29 Maret 2015

Edisi Ruang Nifas : Blighted Ovum



Jadi ingat dulu waktu saya masih kecil ada tetangga yang katanya hamil, terus janinnya hilang dibawa makhluk halus katanya. Saya kecil waktu itu takut, serem banget begitulah pikir saya. Nah, waktu praktek di ruang nifas kemarin ada kejadian yang menjawab semua ketakutan masa kecil saya.

Blighted Ovum, begitulah diagnosa yang saya baca. Dieknal juga dengan kehamilan kosong. Katanya pasien akan tetap mengalami tanda dan gejala layaknya orang hamil biasa. Bahkan kadar HCG tetap positif. Pasien akan tetap mengalami mual, muntah, dan gejala hamil lainnya. Namun ketika USG maka didapati kondisi kantung kehamilan berisi embrio yang tidak berkembang.

Kok bisa begitu? Sebenarnya pada saat terjadi pembuahan sel-sel tetap membentuk selaput ketuban dan plasenta, namun telur yang dibuahi tidak berkembang menjadi embrio. Ditambah lagi selaput ketuban tersebut akan tetap berkembang sesuai dengan usia kehamilan. Jadi perut pasien akan tetap membesar layaknya orang hamil normal, namun embrio tersebut tidak berkembang secara sempurna.

Blighted Ovum ini bisa didiagnosa melalui USG, namun penyebabnya sendiri sampai saat ini masih belum diketahui secara pasti, namun diduga karena adanya kelainan kromosom, kelainan genetik, dan kondisi sel telur yang kurang baik yang dibuahi oleh sperma normal dan begitu juga sebaliknya. Penanganannya sendiri bisa dengan dilakukan kuretase maupun obat untuk merangsang hasil konsepsi agar bisa keluar. Intinya hasil konsepsi tersebut harus dikeluarkan karena nggak normal.

Apakah blighted ovum mempengaruhi kesuburan wanita? Katanya sih enggak. Wanita yang pernah mengalami blighted ovum masih bisa hamil normal. Tetapi jika blighted ovumnya berulang, sebaiknya sih periksa ke dokter karena bisa jadi adanya kelainan kromosom baik pada ibu ataupun suaminya. 


Perbedaan hamil normal dan blighted ovum saat USG







Terimakasih buat sumber saya :-)

bidanku.com
drdayuagung.blogspot.com

Selasa, 17 Maret 2015

Edisi Poli Hamil : SLE





Maret ini saya diberi kesempatan untuk praktek di salah satu rumah sakit terbesar di Jawa Timur. Alhamdulillaahh, saya yang ndeso ini akhirnya diberi juga kesempatan buat sekedar incip-incip rasanya jadi anak kota biarpun nggak lama. Praktek pertama saya ditugaskan di poli hamil. Namanya juga poli hamil, otomatis pasiennya adalah ibu hamil, dan saya juga belum pernah menjumpai pasien bapak hamil. Hehehe.

Hari pertama pasien cukup banyak dan hampir semuanya adalah pasien dengan kehamilan resiko tinggi. Saat itu ada pasien rujukan dari sebuah puskesmas karena kehamilan dengan SLE. Nah, saya yang memang ndeso ini, asli bingung sama SLE. Berhubung di mata kuliah kebidanan saya juga rasanya nggak membahas penyakit yang seperti itu. Akhirnya coba saya tanyakan pada Bidan Sumarti yang bertugas disana.

Ternyata SLE itu lebih dikenal dengan Lupus. Panjangnya sih Sistemik Lupus Eritematosus, adalah suatu penyakit dimana sistem autoimun di dalam tubuh seseorang keliru menyerang organ tubuh yang sehat. Biasanya sih gejalanya seperti nyeri sendi, bengkak, ruam pada kulit yang kemerah-merahan, dan lain-lain tergantung pada bagian tubuh apa yang terkena.


kira-kira begini nih ruam-ruam merah yang dimaksud


Umumnya penderita SLE ini lebih banyak wanita dibandingkan dengan laki-laki, jadi nggak heran sih kalo disini saya menjumpai lebih dari 1 ibu hamil dengan SLE.

Terus, apa pengaruh SLE dalam kehamilan? Karena penasaran, saya pun tanya kesana-kesini via om saya tercinta (baca : Google) dan mendapatkan jawaban yang lumayan memuaskan saya. Sebenarnya pasien hamil dengan SLE bisa menjalani kehamilannya dengan sehat dan lancar asalkan menjalani pemeriksaan rutin serta pengobatan teratur. Jika nggak demikian, SLE dapat mengganggu kehamilan dan memicu terjadinya abortus, gangguan pertumbuhan janin di dalam kandungan, serta kematian janin. Selain itu kehamilan juga dapat memperburuk kondisi SLE itu sendiri. Oleh karenanya sangat penting untuk tetap memeriksakan kehamilan dengan teratur.

Apakah SLE nanti bisa menurun pada janin yang dikandung wanita hamil dengan SLE? Dari beberapa sumber yang saya baca, SLE bukanlah penyakit keturunan dan fakta didapati hanya sekitar tujuh persen anak yang terserang SLE dari ibu dengan SLE. Itu kata mereka loh ya. Hehehe. 

Alhamdulillah pasien hamil tersebut dalam kondisi sangat bagus. Kehamilannya berjalan lancar, kondisi ibu dan janin pun sangat bagus. Senang rasanya melihat pasien-pasien tersebut terus dalam kondisi yang sehat, sehingga persalinan pun berjalan lancar, dan bayi yang lahir juga sehat :-D



Sumber : Berbagai sumber dari Om Google, dan Bidan Sumarti

Selasa, 10 Maret 2015

Review : Buzzer Beat (J-drama)

Oke mumpung masih anget krn baru nonton ulang semua episodenya, cepet2 aja deh bikin reviewnya. Tertarik nonton dorama ini krn lead actornya adalah suamiku Yamapi a.k.a Yamashita Tomohisa. He he he... Dorama berjumlah 11 episode ini mengangkat kisah cinta antara pemain basket yang bercita-cita jadi pro, Kamiya Naoki (Yamashita Tomohisa), dengan seorang violist yg juga bercita-cita jadi pro, Shirakawa Riko (Kitagawa Keiko). Well, kisah cinta disini bisa dibilang unik krn yg diperlihatkan adalah hubungan yg sembunyi2. Loh main serong? Ya begitulah.
                
Awalnya si Naoki (Yamapi) ini punya pacar namanya Natsuki (Aibu Saki), yang udah dikencaninya selama 2 tahunan. Dan rencananya mereka ini mau merit kalo si Naoki ini menang pertandingan basket. Namun Naoki gagal di pertandingan sehingga timnya jadi tersingkir, jadi batal deh mau merit sama Natsuki *Alhamdulillah*.
                
Krn prestasi yg nggak kunjung membaik, akhirnya kontrak Naoki jadi turun dan pihak manajemen tim JC Arcs tempat Naoki main mendatangkan pemain baru bernama Yoyogi Ren (Kaneko Nobuaki). Rupanya si Ren ini punya dendam kesumat sama Naoki *spoiler* sehingga berupaya mehancurkan karir Naoki, salah satunya dg mengencani Natsuki yg adalah pacar Naoki. Akhirnya putus deh si Naoki sama Natsuki (yeaaayyy ^^). Tentu saja mentalnya Naoki sempat down, dan mainnya jadi kacau. Tapi untunglah kehadiran Shirakawa Riko yang ternyata masih tetangganya itu bisa bikin Naoki bangkit dari keterpurukannya. Lambat laun, Riko  dan Naoki malah makin lengket, padahal status Riko sendiri saat itu sedang kencan dg pelatih Tomoya Kawasaki (Ito Hideaki) yg merupakan pelatih di JC Arcs. Nah, makin nggak jelas aja ini. Ditambah lagi hubungan teman dekat Riko, Ebina Mai (Kanjiya Shihori) yg sempat kencan bolak-balik sama kapten Arcs Utsunomiya Toru (Nagai Masaru) tapi malah jadiannya sama Hatano Shuji (Mizobata Junpei).
                


jadi kayak gini nih relationship chartnya


Keseluruhan, dorama ini emang bagus terutama adegan bermain basketnya (yamapi is the coolest one :* ). Sayangnya beberapa bagian disini jadi kaya’ shitnetron, bikin eneg plus jengah, terutama adegan Natsuki yang caper sama ibu Naoki. Tapi salut juga kok sama aktingnya Aibu Saki yang bikin gw gemes2 emosi, hahaha. Walaupun begitu, jangan harap ada adegan jahat dg mata melotot2 khas shitnetron kita di dorama ini. Persaingan yg ditampilkan pun terkesan manusiawi lah. Paling demen persaingan Naoki sama pelatih Kawasaki buat meraih cintanya Riko. Pria banget gitu loh walaupun nggak ada adu jotosnya.


nggak tau kenapa kata2 di atas bikin saya pengen cepet-cepet, ah sudahlah... 


                
Pokoknya nih dorama recommended banget buat yg suka genre romantis2 gitu. Soalnya hampir semua yg dibahas disini adalah kisah cinta, selain mimpi dan cita-cita tentunya. Adegan romantisnya segudang, chemistry antar pemainnya jg dapet. Kisah cinta Mai dan Shuji jg kocak banget. Ditambah persaingan antara Naoki dan Yoyogi, lengkap sudah bumbu-bumbu dalam dorama ini. Oiya, ostnya juga keren loh :D



Senin, 09 Maret 2015

RSAL Punya Cerita

Sejak tanggal 9 Februari kemarin saya merasakan pengalaman baru hidup sebagai orang Surabaya. Dari kota yang adem ayem, dengan suasana damai sejahtera, saya harus mulai membiasakan diri hidup di kota yang penuh dengan hiruk pikuk manusia di dalamnya. Selain ramai, bising juga sudah menjadi makanan sehari-hari. Pluuuss, panasnya.... Astagaaa, mungkin nerakanya beneran lagi bocor kali ya #usapkringet
Biasanya apel pagi di sini, kalo nggak salah. hahaha :p

Oke, kesan pertama kali ketika kita mendarat di RSAL. Wooowww, sugoiiiii. Gedeeeee amat, padahal Amat tetangga saya nggak gede-gede amat tuh. Selain gede, patung kapal di halaman samping tempat kami masuk berhasil membuat saya melongo. Buseett, ini kan rumah sakit angkatan laut, mestinya ya patungnya kapal laut toh, hihihi ^_^v #piisss

Kedua, saya dibikin kagum sama pintu yang otomatis kebuka sendiri kalo ada orang mau lewat. Maklum, namanya juga ndessooo -_-.  Nah, berikutnya saya makin melongo lagi ketika saya nyasar dan muter-muter karena nggak berhasil cari jalan pulang. Masya Alloohh, luas banget ya.

Skip, skip, skip. Akhirnya setelah beberapa hari praktek disana, baru tau kalo ternyata disana rawan banjir. Hujan lebat sebentar saja sudah pasti jalanan depan tergenang hingga lutut. Yawes, anggap aja bonus wes. Disana juga wajib ikut apel pagi ala militer. Keren lho. Pernah juga waktu apel pagi nyanyi mars TNI AL. Lah saya kan nggak bisa, akhirnya lipsync deh. Ngahahaha.

Nah, nggak lengkap rasanya kalo belum mencoba kuliner disana. Agak susah memang menemukan makanan yang pas dengan lidah saya. Mungkin beda selera kali ya. Rasanya cenderung asin namun harganya tak selangit seperti yang saya bayangkan. Makanan favorit saya selama disana adalah lele penyet ujung jalan sama nasi goreng gerobak depan rumah sakit. Rasanya cukup pas di lidah saya.

Nah, disana ketemu juga sama mas-mas dokter muda yang kece abis. "Mas ganteng" begitulah saya menyebutnya. Hahaha. Wajahnya mas ganteng itu mirip sama nih,

Ilustrasi "Mas Ganteng"

terlalu ganteng mungkin ya. Pokoknya mas ganteng itu nggak cuma ganteng luarnya saja tapi juga ganteng skillnya. Doi berani melakukan tindakan, nggak malesan, dan nggak jijik juga sama pasien. Pernah saya satu dinas malam bareng doi, dan doi rajin banget. Pekerjaan yang biasanya saya lakukan agak ringan karena doi nggak sungkan bantu-bantu mahasiswa praktek. Saat jam tidur, mas ganteng bahkan nggak tidur. Doi belajar. Nah, berhubung saya nggak boleh tidur, sekalian saja saya melek bareng doi sambil nulis askeb biar dikira nemenin doi begadang. Ngahahahaha.

Yang paling nggak bisa dilupakan adalah hari terakhir ketika mau pulang. Setelah berhasil memaksa mbak-mbak bidan di pav F1, akhirnya kesampaian juga buat foto bareng. Hehehe. Bidan-bidan disana memang super baik deh. Ah, Ramelan.... Rindu balik kesana deh... :')

NB: Beberapa foto diupload menyusul ^_^




Copyright © 2014 Keehh's