Nggak Pede Sama Tulisanmu? Sini Masuk, Saya Juga Sama Nih....
Walaupun menulis itu udah jadi hobi saya sejak kecil (setelah makan dan tidur tentunya), tak bisa dipungkiri kalo saya masih suka minder sama tulisan saya sendiri. Begitu mindernya, bahkan saya diam-diam bikin blog ini, nulisnya pun diam-diam (yaiyalah, masa mau sambil teriak-teriak, hellooow...).
Tapi semua berubah setelah negara api menyerang secara kebetulan ada seseorang dengan akun Facebook bernama Bang Syaiha, posting tulisan blognya di grup Komunitas Bisa Menulis yang sejak lama saya menjadi silent rider di dalamnya. Isi postingannya kurang lebih adalah, minder sama tulisanmu? Coba One Day One Post.
Eittss.... Saya banget ini. Langsung deh saya meluncur ke blog beliau, membaca dengan nikmat apa yang ditulis beliau, dan akhirnya saya merenung sendiri. Maklum, jones (baca : jomblo with happiness) jadi nggak ada pacar buat diajak merenung bersama. Dan dari hasil merenung saya yang lama di bilik merenung, akhirnya saya memutuskan akan mencoba saran beliau untuk one day one post, salah satunya lewat postingan ini.
Dalam blog beliau, Bang Syaiha membeberkan kiat agar kita nggak minder sama tulisan sendiri dan gimana biar keterampilan menulis semakin meningkat. Gimana caranya? Ini saya kasih tau, tapi versi pemahaman saya lho.
Tulisan kita itu ibarat anak
Begitu kata Bang Syaiha cara mengatasi minder kita sama tulisan sendiri. Iya, jadi tulisan kita itu anak kita, dan kita adalah orangtuanya. Bukankah orangtua menyayangi anaknya tanpa syarat? Betul. Sejelek apapun anaknya, orangtua nggak akan malu mengatakan kalo itu adalah anaknya bukan? Karena itu, sejelek apapun tulisan kita, kita musti bangga. Belum tentu orang lain bisa menulis seperti yang kita tulis. Betul?
Jangan ragu buat posting tulisan kita
Jelek? Nggak masalah. Keep posting aja teman-teman. Biarpun dibaca masih amburadul, nggak karu-karuan, nggak masalah kok. Dari situ kita akan semakin terlatih untuk menulis yang baik dan menarik. Saya merasakan banget sih. Takut ketika postingan kita dibaca banyak orang, kemudian diketawain, dicibir, atau diapain lah. Menurut Bang Syaiha, justru itu bisa menjadi koreksi terhadap tulisan kita. Kalo ada saran baik, diterima dan jadikan masukan. Terus kalo orang nggak suka sama postingan di blog kita gimana? Terserah lah. Blog saya, suka-suka saya donk mau nulis apa. Hihihi. Betul nggak?
Banyak membaca dan menulis
Nggak diragukan lagi, seorang penulis harus banyak-banyak membaca lho. Menurut saya, banyak membaca itu segudang manfaatnya. Ayat Al-Quran yang turun pertama aja berbunyi, Iqra' yang artinya bacalah. Dengan membaca wawasan kita bakal bertambah lho, kosakata juga diksi yang bisa kita pilih dalam menulis juga akan semakin bervariasi. Setelah itu rajin-rajinlah menulis (lebih tepatnya mengetik sih, hehehe) biar skill menulis meningkat. Saya juga lho, lama nggak menulis jadi kaku banget. Bikin bercandaan garing, nulis semrawut, paling parah bikin cerita selalu nggak ada endingnya. Hehehe.
One Day One Post
Ini nih yang super. Kalo bisa, satu hari satu postingan. Tujuannya sih biar makin terampil menulis. Kenapa kok setiap hari? Menurut saya sih progressnya mudah dilihat kalo tiap hari. Bandingkan deh, pisau yang tiap hari diasah sama yang diasahnya jarang-jarang tajam yang mana hayo... Menurut saya begitu sih. Hihihi.
Jangan bandingkan tulisan kamu sama tulisan orang lain
Kalo yang ini tambahan yang ada di kolom komentar blognya Bang Syaiha. Menurut saya betul banget lho ini. Semakin kita membandingkan tulisan kita sama tulisan orang lain, maka semakin minder lah kita. Karena, rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau. Hihihi. Misalnya, tulisan saya yang amburadul ini saya bandingkan sama tulisan Tere Liye? What? Level kecantikannya bagaikan saya sama Raisa. Sebelas duabelas, eh jaauuhh maksudnya. Selain itu, setiap orang pasti punya ciri khas tulisannya masing-masing. Itulah yang membuat dunia menulis itu berwarna. Betul nggak nih?
Jadi nggak ada yang instan di dunia ini. Mie instan aja perlu direbus 3 menit biar matang. Lho, lho? Nggak nyambung. Biarin. Intinya semua butuh proses. Untuk menghasilkan tulisan yang bagus dan menarik, butuh latihan yang banyak. Kesalahan itu wajar. Setiap orang pasti pernah bikin suatu kesalahan. Saya juga sering bikin banyak kesalahan sehingga harus mengulang ujian. Hikss.... #curhat
Nah, kira-kira begitulah yang saya pahami setelah membaca postingan Bang Syaiha dan merenung sekian lama. Teruntuk Bang Syaiha, siapapun anda, dimanapun anda berada, saya mengucapkan terimakasih banyak atas motivasinya. Semoga selalu dalam rahmat dan lindungan Allah SWT dan teruslah menulis untuk keabadian. Oke, sipp !!!
Sumber :
Blognya Bang Syaiha, ditulis ulang dengan perubahan seperlunya dan pemahaman penulis. Kalo ada salah, mohon maaf ya :-)
Gambar dari Google
0 komentar:
Posting Komentar